Jumat, 11 November 2011

~★ Paling Tidak Anak-Anakku Bisa Membaca Fatihah Jika Aku Mati Dulu ★~

Bismillahirrohmanirrohim

* " * . ... Paling Tidak Anak-Anakku Bisa Membaca Fatihah Jika Aku Mati Dulu ... *"*

Suatu hari, seorang hamba Allah bermusafir. Ia singgah di rumah seorang sahabatnya sebelum dhuhur. 

Ada 8 orang anaknya semuanya lelaki, yang paling tua usia 13 tahun dan yang paling kecil masih bayi. 

Pulang dari sekolah. Waktu dhuhur masuk. Abang yang tua mengajak semua adik-adiknya yang baru pulang untuk sholat berjamaah dan dia sendiri sebagai imam. 

Sewaktu dalam rakaat kedua, salah seorang adiknya yang berumur sekitar 8 tahun pulang. 

Tanpa menunda tatkala melihat jamaah yang sedang sholat, dia mengambil wudhu' dan sholat bersama jamaah. Dia ikut ruku' ketika imam ruku'. 

Dia ikut sujud apabila imam sujud. Dan selesai imam memberi salam, dia bangun menyelesaikan satu rakaat solatnya yang tertinggal. 

Subhanallah ... Anak kecil itu. Bayangkan betapa taatnya anak-anak yang masih kecil ini menunaikan perintah 

Allah tanpa pengawasan kedua orang tua mereka dan tanpa disuruh-suruh. Cerita tak berakhir di situ. 

Hamba Allah bermalam di rumah sahabatnya itu. Ketika subuh, dia menyangka dialah yang paling awal bangun karena dia bangun ketika azan subuh berkumandang. 

Ketika ke bilik air dilihatnya anak-anak kecil semuanya sedang sibuk ambil wudhu'. 

Bayangkan 7 orang anak lelaki dengan yang paling tua berumur 13 tahun dan yang ke tujuh entah berapa tahun 

sibuk mengambil wudhu' di bilik air di waktu subuh paling awal. Si ayah menunggu anak-anaknya di tempat sholat dengan sabar sambil berzikir. 

Mereka sholat jamaah sekeluarga. Sewaktu hendak mulai sholat, si ibu meletakkan anak bungsunya yang masih bayi (yang sedang terjaga) di sisinya. 

Ajaibnya anak ini tidak menangis mengganggu jamaah selama mereka sholat. Dan sekali lagi cerita tak berakhir di situ. 

Hamba Allah tersebut berpikir hendak melanjutkan tidur karena letih perjalanan, namun tidak jadi. 

Alangkah terkejutnya dia ketika hendak melipat sajadah, si ayah berputar menghadap jamaah sambil berkata, 

"anak-anak ... hari ini ayah akan beri kuliah mengenai sholat dan puasa ... ". 

Dan 8 orang anak termasuk si ibu dengan tekun mendengar kuliah subuh yang disampaikan. Subhanallah .... 

Bila ditanyakan kepada si ibu mengapa didikan demikian diberi kepada anak-anaknya yang masih kecil, 

dia menjawab bahwa itu persediaan dia dan suaminya sebelum mati. 

Mereka berharap agar anak-anak lelakinya yang 8 orang itu dapat membacakan paling tidak fatihah untuk mereka jika ditakdirkan mereka mati dulu. 

Subhanallah .... (Mutiara Iman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar